Sama seperti standar exsavator pada bentuk dan ukurannya, bulldozer inipun demikian jika dibandingkan dengan bulldozer standar. Yah, namanya juga raksasa, pastinya bulldozer ini memiliki ukuran yang sangat besar. Buldozer raksasa yang diimpor adalah Buldozer T800 yang pernah tercatat sebagai bulldozer terbesar di dunia di buku Guiness World Records tahun 1988. Kapan buldozer raksasa ini masuk ke Indonesia? Di awal tahun 2009. Wow, udah lama dong di Indonesia? Yap, Cuma belum ada berita atau informasi di perusahaan tambang mana saja yang sudah menggunakan buldozer raksasa ini.
Buldozer raksasa ini memiki kemampuan pendorong hingga 106 ton dengan panjang 12,4 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,775 meter. Dikarenakan ukuran buldozer yang besar, tidak heran bila spare partnya juga memiliki ukuran yang setara. Untuk mendukung kinerjanya, buldozer ini menggunakan mesin diesel Turbocharged 6 – tabung silinder, 6DM – 21T. Selain mesinnya yang luar biasa, Buldozer ini juga memiliki blade buldozer dengan lebar 6 meter dan tinggi 2,6 meter.
Ehm, jika dilihat dari ukurannya emang buldozer ini sangatlah besar. Ukuran manusia aja rata-rata paling tinggi hanya 2 meter lebih. Harganya gak mungkin murah kan? Yap, tidak murah karena harga awal yang dipatok buat buldozer ini adalah Rp 9 Miliar. EH, mahal sekali kenapa diimpor? Hal ini dikarenakan buldozer reksasa ini sangat cocok batu bara di permukaan tanah yang di Indonesia. Dengan ukuran yang besar tentu bisa meningkatkan kinerja produksi batu bara di Indonesia.
Dengan adanya Buldozer raksasa Rusia dan hybrid excavator dari Komatsu, bisa dibilang semakin banyaknya produsen alat berat yang melihat Indonesia sebagai market yang besar dan berpotensi. Walaupun begitu apakah pemerintah akan membiarkan import alat berat secara bebas? Ingat, karena pastinya ada anak-anak bangsa yang ingin memproduksi alat berat.